Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memetik Hikmah Momentum Nuzulul Qur'an

25 April 2021   16:45 Diperbarui: 26 April 2021   08:27 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawan, telah kita ketahui bersama bahwa Bulan Ramadhan adalah bulan dimana di dalamnya terdapat momentum diturunkannya Al-Qur'an oleh Allah SWT sebagai petunjuk bagi ummat manusia.

Mengenai peristiwa di-tanazzul-kannya Al-Qur'an ini sebagaimana diterangkan di dalam QS Al-Baqarah ayat 185 berikut:

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya Al-Qur'an itu diturunkan, sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai pemberi penjelasan-penjelasan atas petunjuk itu dan (sekaligus) sebagai pembeda (antara perkara yang benar dan yang batil)."

Dengan demikian, kita sepatutnya dapat mensyukuri peristiwa Nuzulul Qur'an ini sebab keberadaannya merupakan cikal bakal atas berdirinya tatanan sosial dalam kehidupan kita menjadi lebih baik dan semakin sempurna dari waktu ke waktu. Dengan seizin Allah, tatanan kehidupan yang lebih baik akan dapat terwujud manakala siapa saja dapat menjadikan Al-Qur'an itu sebagai rujukan pedoman hidup sekaligus berkomitmen untuk melaksanakan setiap ajaran yang tertuang di dalamnya.

Untuk dapat menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup maka fase pertama yang perlu ditempuh oleh siapa saja adalah memiliki bekal pemahaman yang paripurna tentang ajaran-ajaran yang mulia tersebut. Dimana tahap ini antara lain dapat kita upayakan dengan cara terus menerus membaca Al-Qur'an, terus menerus mengkajinya, mentadabburi setiap pelajaran penuh hikmah berharga yang terkandung di dalamnya sehingga kelak kita benar-benar paham dengan muatan ajarannya sebelum pada akhirnya kita akan mengamalkannya dalam perilaku sehari-hari.

Adapun cara yang utama agar kita mampu mempelajari dan mengamalkan seluruh ajaran dalam Al-Qur'an ini adalah dengan belajar dari guru dan 'ulama yang telah menguasainya. Selain itu, kita pun dapat meneladani siapa saja yang telah mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur'an ini dalam perilaku keseharian mereka.

Tamsil dalam hal ini adalah kita dapat meneladani akhlaq dan perilaku Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai sosok manusia pilihan yang ditunjuk oleh Allah SWT untuk menyampaikan ajaran agama Islam dan menyempurnakan akhlaq manusia dimana warisan dari ajaran yang luhur tersebut dapat kita pelajari seluruhnya melalui Al-Qur'an Al-Karim yang terjaga keasliannya hingga akhir zaman nanti.

Adapun jaminan atas keaslian isi Al-Qur'an ini bahkan juga telah Allah SWT jelaskan melalui keterangan di dalam QS Al-Hijr ayat 9 berikut:

"Sesungguhnya Kami (Allah) lah yang telah menurunkan si pengingat (Al-Qur'an) itu dan sesungguhnya Kami jugalah yang benar-benar akan menjadi penjaga bagi keberadaannya."

Dengan adanya garansi penjagaan secara langsung dari Allah SWT atas keaslian isi dan ajaran Al-Qur'an ini maka menjadi sangat wajar jika kemudian Rasulullah SAW pernah berpesan kepada seluruh sahabat maupun seluruh ummat beliau pada suatu masa sebelum beliau wafat:

"Telah kutinggalkan pada kalian dua perkara dimana kalian tidak akan pernah tersesat untuk selama-lamanya selama kalian masih berpegang teguh kepada keduanya. Adapun dua perkara tersebut adalah kitab Allah (Al-Qur'an) dan sunnah rasul-Nya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun