Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sedekah

19 April 2021   14:42 Diperbarui: 19 April 2021   17:01 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat siang, Tuan
Permisi, saya mau memberi sumbangan

Saya tahu Tuan sedang kesusahan
Saya pun demikian

Tuan butuh uang untuk melanjutkan kehidupan
Sebagaimana saya yang mengidam penghargaan

Kini, tak perlu lagi Tuan repot-repot mengantre cari sumbangan di sana-sini di bawah terik sang mentari
Lagipula Tuan sedang berpuasa

Cukup tunggu saja di rumah dengan nyaman
Pastilah saya kan datang untuk memberi sumbangan

Tenang saja
Takkan ada selfi ria yang kan merendahkan derajat Tuan
Yang nyata-nyata sifat riyaknya penuh kenaifan

Aku cukup mendamba balas cerita dari Tuan untuk para tetangga
Agar mereka tahu
Betapa ringannya tanganku untuk membantu

Selfi sambil sedekah itu kejahiliahan masa laluku
Sedangkan jadi bahan cerita setelah berderma dengan kesan-kesan yang syahdu
Adalah kedunguanku yang baru
Dimana arah tujuannya tetaplah sama,
Penghargaan

Dalam lisan kusebut Tuhan namun dalam hati kudamba penghargaan
Dalam hati siapalah manusia yang kan paham
Hingga aku yang memilikinya

Berceritalah Tuan tanpa kusuruh
Agar sumbanganku semakin bergemuruh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun