Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hikayat Sang Penulis Legendaris

29 Desember 2020   09:37 Diperbarui: 29 Desember 2020   17:52 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penulis legendaris (Adolfo Flix-Unsplash)

Sesuai dugaannya, nama besarnya sebagai penulis senior tetaplah berkilau dengan mendulang berjuta apresiasi, meski karya yang ia susun seringkali ia anggap hanya sebuah mainan yang asal-asalan. Sementara itu, perannya yang lain sebagai penulis debutan masih saja redup dengan sedikit perhatian pembaca yang mungkin hanya sempat mencicipi judul karyanya saja.

"Ah, ternyata benar. Mereka hanya silau oleh kebesaran namaku saja." gumam Dul Kaher sambil membandingkan karya-karyanya, baik itu sebagai penulis maestro maupun karya yang tak kalah apik dari perannya yang lain sebagai penulis debutan.

Namun, fakta itu rupanya tak menyurutkan sedikitpun niatnya untuk menjalani kedua perannya. Sebab ia menyadari bahwa hati manusia kapan saja bisa berubah. Termasuk juga mengenai cara pandang mereka dalam menilai sebuah karya. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun