Usai menggali sebagian data dari pesantren itu, Dul Kaher mengajak Wawan untuk mengunjungi sebuah warung ayam sambal yang menjadi idaman para mahasiswa di kota itu.
Sambil menikmati sensasi pedasnya sambal yang semakin menampar wajahnya, ia pun mengulas kembali informasi yang telah ia gali bersama dengan kawannya itu. [mam]
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!