Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dul Kaher Mengunjungi Pesantren

27 September 2020   22:34 Diperbarui: 28 September 2020   08:54 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay

Pendanaan pesantren

Pada awalnya, untuk menyelenggarakan seluruh programnya, pesantren membiayai kegiatan pendidikan tersebut dengan menggunakan dana bantuan dari para donatur. 

Namun, lantaran para pengurus pesantren lekas menyadari bahwa berbagai bantuan itu tentu tak mungkin akan terus mengalir selamanya, maka mereka pun berinisiatif untuk membentuk beberapa unit usaha yang diharapkan akan menopang seluruh pendanaan pesantren di masa depan. 

Akan tetapi, sebab "masih hijaunya" pengalaman pengurus pesantren di bidang administrasi dan pembentukan sistem pondok itu, maka awal kali proses pembentukan unit-unit usaha ini pun banyak yang mengalami tata kelola yang buruk. 

Diantara buruknya pengelolaan tersebut adalah kurang lengkapnya dokumentasi atas setiap kegiatan yang dijalankan dan kurangnya perhatian kesejahteraan bagi para pengurusnya. 

Kondisi kurangnya dokumentasi kegiatan khususnya yang berkait dengan laporan keuangan ini tentu sangat membahayakan jika tidak lekas diperbaiki oleh pengurus pesantren, sebab akan berpotensi menemui masalah yang serius ketika telah diperiksa oleh Badan Pengawas Keuangan (BPK).

Dan dengan belajar dari beberapa kesalahan di masa lalu, pesantren ini pun lambat laun dapat memperbaiki kualitas tata kelolanya sehingga keadaannya kian rapi dari waktu ke waktu. 

Diantara tanda semakin membaiknya tata kelola pada pesantren tersebut adalah terbentuknya program pendidikan formal tingkat SMP dan SMA. Dimana seluruh peserta didik pada sekolah tersebut juga diwajibkan untuk mondok atau bermukim di sana selama kegiatan pendidikan di sana masih aktif.

Selain itu, sekolah-pesantren ini juga mendidik para siswa-santrinya untuk belajar berwirausaha. Jenis-jenis pendidikan kewirausahaan yang diajarkan untuk mereka adalah produksi yogurt dan keju, budidaya anggrek, pengelolaan minimarket, beternak, dan berbagai usaha lainnya. 

Dari hasil pelatihan kewirausahaan tersebut diharapkan akan dapat membekali para siswa untuk siap terjun di tengah masyarakat dan sekaligus menekuni dunia bisnis selepas mereka lulus dari sekolah nanti. 

Mendung yang menyelimuti pesantren 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun