Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sejak Dulu Orangtua Memang Sudah Lebih Canggih dari Google

21 September 2020   07:53 Diperbarui: 25 September 2020   12:51 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengajari anak (Sumber: www.newbostonpost.com)

Dengan percikan karunia kasih sayang dari-Nya ini, seekor buaya tak akan tega melahap anaknya sendiri. Induk singa akan segan mencakar dan mencabik-cabik anak-anaknya yang masih bayi. 

Dan kasih sayang semacam itulah yang tak luput terbagikan pula pada kita sebagai makhluk yang berakal dan berhati nurani. Berbekal hal itulah kita pun tak akan tega berbuat aniaya terhadap sesama kita, terutama pada anak kita. 

Apakah ini berarti saya menafikan fakta sebaliknya yang telah terjadi di sekeliling kita? Tentu saja tidak. Sebagaimana telah kita ketahui bersama, fakta kebrutalan manusia yang menggambarkan tindak amoralitas terhadap sesama dan lingkungannya itu tentu tetap ada. 

Kendati demikian, hal itu tetap saja memiliki kemungkinan tidak akan terjadi manakala mereka berkemampuan untuk mengerem hawa nafsunya sehingga mereka pun takkan berbuat keji yang berseberangan dengan arahan hati nurani.

Hati nurani inilah sepercik keberkahan dari Tuhan untuk manusia, tak terkecuali di dalamnya orangtua, yang tak akan pernah dimiliki oleh sebuah mesin Google yang begitu kita bangga-banggakan itu.

Google sumber informasi, orangtua sumber aplikasi

Kita sama-sama tahu bahwa Google merupakan media penyedia informasi yang mungkin saja terlengkap di jagat raya, untuk saat ini. Namun, kita juga tak boleh lupa bahwa cakrawala informasi itu tak akan berarti sama sekali manakala tidak sampai pada tahap penerapan. 

Di sinilah, sebenarnya ada satu peluang peran penting bagi orangtua yang tak akan mampu diganti oleh mesin telusur informasi itu. 

Google memang menyediakan informasi yang begitu lengkap, di mana dengannya kita akan mudah menelusuri apa saja yang kita inginkan. Akan tetapi, di luar kelengkapannya itu, ia tak akan pernah dapat menyulih peran orangtua dalam mengasihi, merawat, dan mendidik seorang bocah, layaknya orangtua dalam mendampingi anak-anaknya.

Sebab, sebagaimanapun canggihnya, ia tak ubahnya sebuah robot yang hanya akan bertindak sesuai dengan arahan/program dari si pembuatnya. 

Dan bukan maksud saya di sini untuk mengunggulkan satu pihak yang dampaknya akan menjungkalkan pihak lain. Bukan itu. Akan tetapi yang hendak saya maksudkan di sini adalah mengenai betapa menariknya kombinasi ideal antara ruang-ruang pengetahuan yang telah ditawarkan oleh Google manakala ia dikolaborasikan dengan perabot kasih sayang yang terwujud dalam kasih sayang dan perhatian orangtua kepada si buah hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun