Mohon tunggu...
Kang Acep Pendongeng
Kang Acep Pendongeng Mohon Tunggu... Seniman - Pendongeng Profesional yang inspiratif

Seorang pendongeng profesional yang kerap mengisi workshop dongeng di berbagai kota. Kini tergabung di Rumah Dongeng Indonesia, Nusantara Bertutur, GEPPUK (Gerakan Para Pendongeng untuk Kemanusiaan) dan Lesbumi NU. Selain mendongeng, ia telah menulis buku-buku pendidikan dan beberapa karya dongengnya dimuat di SKH Kompas Minggu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masihkah Mendongeng Dibutuhkan?

7 Desember 2021   17:28 Diperbarui: 7 Desember 2021   18:03 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tak dapat dipungkiri, zaman terus berkembang. Tak lagi seperti dahulu ketika hiburan masih terbatas. Mendongeng menjadi media hiburan yang paling dinantikan. Murah dan tak perlu sarana yang komplit. Tak seperti menanggap wayang yang membutuhkan seperangkat gamelan, dalang. sinden, dan nayaga. 

Dongeng dapat dilakukan siapa saja. Orang-orang tua (lansia) menjadi sosok yang sangat dinantikan kehadirannya. Usianya yang telah berumur tentu dipercaya memahami benar cerita masa lalu kampung halamannya, legenda, dan mite yang dipercaya saat itu. Anak-anak, remaja, dan yang dewasa sekalipun tertarik dengan dongeng yang disampaikan kakek, nenek atau tetua kampung. 

Tak hanya dilakukan saat menjelang tidur, dahulu dongeng pun kerap disampaikan saat keluarga berkumpul. Biasanya sambil menikmati makan malam, salah seorang keluarga akan mulai bercerita. 

"Zaman kakek  kecil, tempat ini masih hutan belukar. Konon di rumah simbah buyutmu ini dijaga harimau putih, dst."

Cerita pun akan berantai disampaikan anggota keluarga yang lain dan saling menguatkan  sehingga anak-anak semakin tertarik menyimaknya. Uniknya, meski cerita itu berulang-ulang, anak-anak tak pernah bosan mendengarkannya. Orang-orang tua pun tak pernah jenuh mendpngengkannya.

Akan tetapi, kini zaman terus berkembang. Teknologi semakin memanjakan manusia. Tak perlu orang tua mengulang=ulang dongeng yang sama. Tak perlu waktu khusus untuk mendongengkan anaknya. Toh tinggal buka you tube , beragam dongeng tersedia. Tinggal klik dan putar.  Anak-anak akan mencari sendiri dongeng yang telah dikemas apik dengan animasi yang keren. Tanpa peran orang tua, lebih-lebih mengundang pendongeng (tukang cerita), anak-anak dengan mudah menikmati sajian dongeng yang ada di youtube.   

Lalu, masih dibutuhkankah peran orang tua dalam mendongengi anak=anaknya? Masih diperlukankah kita mengundang pendongeng untuk mendongengi anak-anak kita? Tentu, bila masih menginginkan kelekatan hubungan emosional antara orang tua dan anak, maka dongengkanlah buah hati kita dengan cara apa pun yang kita mampu. 

Bila ingin mencari referensi mendongeng yang baik, tentu undanglah pendongeng profesional pada acara ulang tahun atau hari yang spesial.  Sebaik-baiknya mendongeng, tentu mendongeng secara bertatap muka dengan audiens atau buah hati kita. Kita bisa merasakan langsung respon mereka. Dan, sangat mungkin akan kita ciptakan cerita baru hasil elaborasi dengan anak kita. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun