Mohon tunggu...
kang abi
kang abi Mohon Tunggu... Relawan - Penggagas komunitas DUDUK DIAM

Pernah membawakan program siaran Sound Of Spirit (SOS) di radio Mustang 88FM jakarta (tahun 2004-2017). Penulis Buku Get Real ( Gagas media)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika "Galih" Bertemu "Ratna" di Penjara

16 Juli 2019   17:06 Diperbarui: 16 Juli 2019   17:17 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sementara itu, 'Ratna' bukanlah Ratna yang selalu mendapatkan halang bahkan perlakuan kekerasan ayahnya, Justru 'Ratna' adalah sumber di mana kekerasan saling berdentum bertumbukan keras. Kebohongan yang meluncur lancar dari mulut 'Ratna' telah membentangkan  karpet merah baginya menuju gerbang jeruji penjara. "Tok, tok!" palu vonis 2 tahun diketok untuk kehidupan 'Ratna', ia menebus karma.

Galih sigap menatap dan mengikuti gerak tiap gerbong kereta yang melaju kencang dimana Ratna dipindahkan orang tuanya ke Jogja demi memisahkan dan memutus tali cinta kasih keduanya. Lamat tertutup deru kencang gesekan rel dan angin yang dihembuskan tiap gerbong, " Galiiiiiiih," seru Ratnaa dari balik jendela tempat duduknya dan terisak. Galih mencari sumber suara itu.

'Ratna' tidak sedang menyeru 'Galih', mungkin sedang meratapi dan menyesali kebohongannya. Sementara 'Galih' segara menyusul 'Ratna' ke penjara demi mulut sampah 'ikan asin'-nya.

'Galih dan 'Ratna' dipertemukan oleh 'mulut sampah'-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun