Mohon tunggu...
Taryadi Sum
Taryadi Sum Mohon Tunggu... Insinyur - Taryadi Saja

Asal dari Sumedang, sekolah di Bandung, tinggal di Bogor dan kerja di Jakarta. Sampai sekarang masih penggemar Tahu Sumedang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Taman Kanak-Kanak (seharusnya) bukan Pra-SD

30 September 2011   09:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:28 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam benak saya TK atau Taman Kanak-Kanak, atau dalam Bahasa Madura  TN   kepanjangan dari  Taman Nak Kanak  adalah sebuah wadah bermain anak yang dilembagakan. Saat ini, pendidikan prasekolah tersebut sudah seperti dianggap wajib meskipun alasannya terkesan dipaksakan, dan tanpa dasar hukum yang jelas.

Tapi oke lah, saya menerima hukum alam tersebut.  Kedua anak saya akhirnya melewatkan juga pendidikan berbayar itu. Selain sebagai tuntutan arus sosial masyarakat, juga untuk mengenalkan anak ke dunia sekolah. Harapan saya adalah sekeluarnya dari taman kanak-kanak itu anak kita memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik.

Namun apa yang saya temui, ternyata jauh dari persepsi dan harapan saya. TK malah menjadi ajang untuk belajar berhitung, membaca dan sebagainya yang seharusnya baru dimulai dari bangku sekolah dasar. Saya tidak bisa protes, lagi-lagi harus tunduk pada hukum alam dimana seluruh TK memang kondisinya demikian.

Beberapa orang tua murid di lingkungan saya merasa anaknya pintar dan hebat karena dalam usia 5 tahun sudah bisa membaca dan berhitung. Sebagian lagi merasa panik karena pada usia tersebut anaknya belum bisa melakukan hal yang sama. Sementara itu dalam anggapan saya, pada usia anak, tahu atau bisa lebih dini tidak identik dengan pintar.

Jika punya pilihan, saya akan memasukkan anak ke TK yang menekankan kurikulumnya pada masalah bermain bersama, berteman, belajar sopan santun dan belajar meningkatkan rasa percaya diri. Sayangnya, dari mulai TK rumahan sampai TK berlabel elit pun hampir sama, menjadi ajang curi start untuk mendahului belajar baca tulis……

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun