Mohon tunggu...
Taryadi Sum
Taryadi Sum Mohon Tunggu... Insinyur - Taryadi Saja

Asal dari Sumedang, sekolah di Bandung, tinggal di Bogor dan kerja di Jakarta. Sampai sekarang masih penggemar Tahu Sumedang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nomor Antri Bikin KTP di Kota Bogor Bisa Diperjualbelikan

13 Maret 2015   09:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:44 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari lalu, anak saya mengurus KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bogor. Setelah mendapat surat dari kelurahan dan dicap oleh kantor kecamatan, langkah berikutnya adalah pembuatan kartu tanda penduduknya di Disdukcapil.

Hari pertama, anak saya datang pas jam 8 pagi dimana seperti biasanya kantor-kantor mulai buka. Namun dia balik lagi karena sudah kehabisan nomor antri. Konon ternyata sekarang pelayanannya dibatasi tapi entah berapa, Yang jelas sebelum jam 8 pagi, nomor antri untuk hari itu sudah habis. Menurut petugas, katanya nomor antri itu sebelum 6 pagi sudah dibuka.

Hari kedua anak saya datang lagi sekitar jam 7 pagi, ia dapat nomor antri tapi tidak untuk hari itu. Ia direncanakan baru akan mendapat pelayanan pada hari berikutnya. Kemarin anak saya mendapat bagian pelayanan dan Alhamdulillah, kini bikin KTP gratis alias tidak bayar sepeserpun. Saya sangat mengapresiasi kebijalan Pemkot tersebut.

Sedikit cerita tentang nomor antri, nomor antri anak saya ada yang menawar Rp. 50.000 oleh seorang ibu untuk dipakai olehnya. Anak saya tidak mau karena hari itu udah nyempatkan sampai harus bolos sekolah untuk mengurus kartu penduduk tersebut.  Temannya teman saya juga mengaku  pernah membeli nomor antri itu seharga 100 ribu dari seseorang  sehingga urusan KTP bisa 1 hari kelar.

Memang ada yang aneh dengan nomor antri tersebut. Pertama : anak saya kok dapat nomor antri   untuk pelayanan besoknya, harusnya kan nomor antri itu dibatasi untuk hari itu saja, Kedua : Nomor antribisa dipindah tangankan, harusnya ketika pengambilan nomor antri tersebut, seseorang sudah terdata namanya siapa untuk urusan apa sehingga nomor antri tersebut tidak berlaku untuk orang lain.

Kalau begini modelnya, bisa saja orang-orang tertentu mengambil beberapa nomor antri untuk diperjualbelikan kepada yang membutuhkan. Kalau sehari ambil 5 nomor trus di jual 100 ribu perbuah, ia bisa mendapat 500 ribu sehari.

Sebagai warga Kota Bogor, mohon pihak terkait memperbaiki  sistem pengambilan nomor antri di Disdukcapil Kota Bogor agar selanjutnya tidak berkembang menjadi percaloan,

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun