Mohon tunggu...
Taryadi Sum
Taryadi Sum Mohon Tunggu... Insinyur - Taryadi Saja

Asal dari Sumedang, sekolah di Bandung, tinggal di Bogor dan kerja di Jakarta. Sampai sekarang masih penggemar Tahu Sumedang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hikmah di Balik Pandemi Covid-19

26 April 2020   02:59 Diperbarui: 26 April 2020   03:17 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Terawih sekeluarga di rumah. Sumber Foto : Properti Pribadi

Wabah Corona adaah mimpi buruk semua manusia. Saya bahkan menganggap ini lebih dahsyat dari bom nuklir. Karena pandemi yang dua bulan lalu warga +62 ini masih merasa aman tentram, tiba-tiba puluhan orang meninggal, ratusan teridentifikasi positif, ribuan usaha ditutup, ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan dan jutaan orang terancam kelaparan.

Yah, tidak perlu lagi saya ceritakan bagaimana wabah ini sedang hebat-hebatnya merusak semua sisi kehidupan manusia. Kita semua sedang menghadapi itu sebelum menghadapi masalah berikutnya berupa krisis ekonomi, itupun jika kita lulus saringan ala mini. Mudah-mudahan, Aamiin.

Sedikit sekedar menghibur diri, saya coba ambil hikmah dari semua kejadian ini. Ternyata ada hal menyenangkan yang mungkin tidak akan terjadi tanpa adanya musibah tersebut.  Yang paling menyenangkan adalah kumpul terus dengan keluarga.

Dua anak saya kini kuliah dan kos di dekat kampusnya masing-masing. Yang pertama di Depok dan yang kedua di Jakarta. Hampur sepanjang tahun, kami hanya bisa kumpul dari malam minggu sampai hari minggu siang.

Itupun jika mereka tidak ada kegiatan lain, yang pertama malah sering di rumah hanya sebentar karena masih aktif di beberapa pengajian dengan teman-teman SMA nya. setelah itu mereka akan kembali lagi ke kehidupannya masing-masing dan kami kembali bertiga, saya, istri dan si bungsu yang masih duduk di bangku SD,

Gara-gara korona ini, kini kami sudah sebulan penuh bersama-sama di dalam rumah. Physical Disatancing memang memaksa kami harus membatasi keluar rumah untuk kebutuhan super penting saja.  Anak-anak kuliah jarak jauh dan saya sendiri sudah sebulan bekerja di rumah (WFH).

Sebagai seorang kepala keluarga, berkumpul dengan seluruh anggota keluarga salah special sekali.  Kebahagiaan ini tak bisa dinilai apapun. Apalagi melihat anak-anak sehat-sehat, shalat tepat waktu dan tidak ada kelakuannya yang aneh-aneh. Hari ini, kami bahkan sudah 3 kali terawih bersama mereka.

Terima kasih Ya Allah, kami masih diberi kebahagiaan di tengah wabah Covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun