Mohon tunggu...
Taryadi Sum
Taryadi Sum Mohon Tunggu... Insinyur - Taryadi Saja

Asal dari Sumedang, sekolah di Bandung, tinggal di Bogor dan kerja di Jakarta. Sampai sekarang masih penggemar Tahu Sumedang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ini Tentang Ustadz yang Melacur

1 Oktober 2017   01:28 Diperbarui: 1 Oktober 2017   03:35 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sepuluh orang sedang  berkumpul ketika seorang ustadz terkenal menyapa seorang PSK yang mereka kenal juga. Namun ustadz dan PSK itu tiba-tiba hilang dari pandangan mereka ketika sebuah mobil membawanya pergi. Tanpa sepengetahuan ke sepuluh orang tersebut, ustadz itu ternyata membawa perwakilan PSK itu ke sebuah pelatihan kerja yang dapat menjadi solusi masalah ekonomi bagi para penjaja cinta yang ketika mau disadarkan selalu memberi alasan himpitan ekonomi.

Ke sepuluh orang yang sama-sama gemar bersosial media, mengomentari spot pendek itu melalui artikel-artikel di media sosial sebagai sebuah tuntutan moral dan pengungkapan sebuah kemaksiatan teselubung.

Orang ke-1 menulis sangat kasar dengan judul "Ustadz Gila, ternyata melacur juga...".

Orang ke-2 membuat artikel nyinyir dengan judul "O'ow.... Ternyata ustadz juga melacur"

Orang ke-3 membuat tulisan dengan judul "Di balik baju ustadz, ada pelacur yang dipelihara"

Orang ke-4 menulis  artikel  dengan judul "Duh, Ustadz kok sama pelacur".

Orang ke-5 membuat artikel  dengan judul "Tanda-tanda kiamat sudah dekat, ustadz pun melacur"

Orang ke-6 membuat tulisan dengan judul "Ustadz juga manusia, doyan juga sama yang bening-bening"

Orang ke-7 menulis dengan judul "Percaya pada nasihat ustadz? no way... ".

Orang ke-8 membuat artikel nyinyir dengan judul "Ada apa dengan Pa Ustadz...?"

Orang ke-9 membuat tulisan dengan judul "Srigala berbulu Ustadz...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun