Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Gadis Februari

2 Februari 2023   06:46 Diperbarui: 2 Februari 2023   07:23 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenangmu, seperti menyusun barisan paku di dalam kepalaku, menarik kembali suiran memori kearah sedih, membiarkan kenangan bermain bersama airmata dan rasa perih.

Mengenangmu, laksana menuliskan lakon kebatilan dalam serial sandiwara penuh konflik batin berkepanjangan. Begitu banyak peran kita libatkan, bahkan penata rias kesulitan menentukan dandanan, sungguh kita berdua menjelma pemain watak dengan seribu karakter berbeda. Dalam satu masa, masih dengan cerita yang sama.

Februari, engkau menanyakan bagaimana aku bisa melewati penanggalan penuh intrik perih ini, betapa berat luka hati telah menuntun langkah kaki, dengan bimbingan kecewa masing-masing kita di paksa, terpaksa, amat terpaksa, untuk memahami bahwa semua ini adalah cerita.

Mungkin inilah kisah kita, februari dengan banyak hujan dan banyak cerita hampa.

#####

Baganbatu, februari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun