Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Di Sebuah Sudut Kamar Kontrakan, Dua Jam yang Lalu

15 Januari 2023   18:30 Diperbarui: 15 Januari 2023   18:32 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang perempuan muda berwajah sayu, matanya lebam oleh tumbukan waktu. Genangan airmata tampak jelas pada cermin kecil bertangkai kayu.

Kesedihan ini telah beranak-pinak, kerisauan ini berdampak pada cat tembok mulai mengelupas seiring kenangan itu. Apa hendak di kata, harta paling berharga telah dijamah. Menyesalpun akhirnya terasa sia-sia.

Ketika pertama merajut cinta, harapan masa depan tergambar sudah. Seorang lelaki penuh budi bahasa, pengertian dan penyabar menjadi perilakunya. Hingga hati terlena, kembang mekar layu sebelum tuntas membuat jambangan.

Seorang perempuan muda kebanggaan keluarga, kini tersiksa di sudut kamar kontrakan tiga kali tiga. Bukan diri tak waspada, bukan diri hendak mengobral cinta kepaa siapa saja, ternyata serigala kota lebih lihai mencari mangsa.

Hingga sore ini, hingga senja hendak berpamit diri, kamar kontrakan itu tetap sunyi. Sesunyi rintih pedih perempuan muda yang telah di mangsa durjana birahi.

#####

Baganbatu, januari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun