Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tarung

8 Oktober 2022   06:27 Diperbarui: 8 Oktober 2022   06:28 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku hampir menangis, air mata sedetik lagi akan tertumpah, ketika kisah hidupku di lukis di selembar kain tua.

Penuh dusta ternyata

Ada masalah dengan jiwa

Garis gambar menangkap jelas alur cerita penuh rekayasa, ternyata seumur hidup diri ini melumuri memori dengan aneka friksi.

Jika aku benar menangis, ku ingin ini adalah akumulasi dari pedih penyesalan diri. Bukan sandiwara yang kerap aku pertontonkan, bukan tipuan murahan yang dulu dengan bangga aku pertunjukan.

Seharusnya usia bisa menjadi rambu mencegah fitnah, uban di kepala adalah perlambang bahwa tubuh dan jiwa mulai renta untuk sekedar menimbun masalah.

Tapi apa daya

Tipuan dunia kuat mencengkeram merenggut setitik kesadaran yang ada, gemerlap kemewahan dan sejuta keinginan mencabut habis pertobatan yang mulai hari ini baru di niatkan, pertarungan baik dan buruk tertinggal, pertarungan memperbaharui diri dengan hayalan hidup abadi ternyata lebih dominan.

Hingga suatu hari nanti, jiwa ini telah kehilangan kendali, tubuh renta di tinggalkan untuk mencapai derajat tinggi, mampukah meniki tangga pencerahan ketika persiapan telah di obral.

Sungguhpun penyesalan itu pasti datang

#####

Baganbatu, oktober 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun