Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Jangan Tanya

6 September 2022   06:54 Diperbarui: 6 September 2022   06:57 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telah ku tanyakan keadaanmu kepada angin yang berhembus pelan dan berputar, tapi angin hanya memberi senyuman, kemudian melaju kencang.

Telah ku utarakan maksud dan tujuan, kepada hujan, kepada awan, kepada lelembut sejenis siluman, kepada penunggu gunung dan penjaga lautan. Namun mereka hanya terdiam, mengangguk pelan kemudian meneteskan air mata penuh perasaan.

Ketika banjir bandang menerjang, ketika gempa besar datang mengguncang, ketika kekeringan panjang lebih lama memanggang, para pemangku kebijakan sibuk mencari dalih sebagai pengalih perhatian.

Tanpa jawaban memadai

Tanpa solusi pasti tentang penyebab anomali ini

Rakyat miskin di paksa menyaksikan, penggundulan hutan penyebab erosi, penggalian tambang tanpa pamit kepada hijau daun dan kelangsungan ekologi.

Rakyat menonton pembabatan hutan

Rakyat melihat mobil tambang hilir mudik mengangkut bebatuan

Rakyat merasakan debu mulai merubung pernafasan

Ketika hujan datang, ketika kemarau panjang, ketika orang miskin mencari tempat pengaduan. Angin, hujan,awan, lelembut penguasa dunia kehalusan, menyaksikan sambil mengutuk para pemimpin yang melalaikan.

Jangan tanya!

#####

Baganbatu,6 september 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun