Penyangkalan pertama terjadi ketika Dengung kepak sayap kumbang menyampaikan pesan kepada kembang krisan, betapa telah terlalu lama sekian harum menyetujui layu sebelum senja menyerbu, ini penghianatan. Bukankah penguasa langit telah menitahkan kepada senja agar mengawal kelopak bunga malam melewati titik kritis sebagai persembahan alam. menjelang malam adalah saat genting menuju peraduan, tempat dan waktu yang di penuhi setan dan dedemit rakus akan perselisihan.
Menyaksikan kemudian hanya diam, itu adalah pembunuhan karakter terhadap keajaiban. Mengawal kemudian hanya di jadikan pajangan sekitar lusinan gubahan sastra sang begawan, ini berarti lebih terluka dari tikaman belati penuh gerigi. Ada tapi tak berharga, hadir namun wujud indah di anggap sebelah mata. Senja melipat kecewa itu dengan menjadikan langit penuh air mata. Duka atau derita.
Jika memahami kejadian ini telah memenuhi langit sore hari, bukankah elok jika rindu mengacungkan tangan tanda kehadiran dan kesetiaan. Pengakuan terlambat namun menyejukan perasaan, ikhtiar terakhir ketika senja mulai frustasi menatap gelap malam sebagai algojo kejam pemancung kenangan diri.
Sulit di pahami, kecuali oleh mereka yang di anugerahi Tuhan ketulusan budi.
#####
Baganbatu, 14 agustus 2022