Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Jangan Jadikan Masa Lalu sebagai Dalil Menghakimi Masa Depan

11 Agustus 2022   06:39 Diperbarui: 11 Agustus 2022   06:49 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berlalu kemudian terkubur waktu

Berlari setelah merasa jatuh seringkali

Menyesal kemudian menjadikan aib sebagai air suci pembersih diri

Berpaling dari kelam menuju lautan cahaya terang

Ketika kemalangan itu menghadang, sejuta rintangan menjadikan catatan kelam penuh haru penuh juang, kaki-kaki melangkah dalam debu kerikil tajam mengucurkan darah segar. Jatuh kemudian jatuh lagi, menggapai segala apa yang bisa di jadikan pegangan untuk meneguhkan janji.

Trauma berkepanjangan adalah bentuk penyesalan yang tak terkendali

Mimpi-mimpi buruk adalah cerminan jiwa untuk mawas diri

Mengutuki masa lalu bukan jawaban bukan solusi

Bukan akhir cerita ini

Ketika noda di sangka kutukan masa depan, sesungguhnya pola pikir sedang terjebak dalam permainan lingkaran setan. Hanya meratapi ketika senja menjelang, atau menuliskan kisah sedih dengan tinta air mata adalah bentuk kecengengan menghadapi kenyataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun