Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Memahami Arti Sepi Seorang Arumni

4 Agustus 2022   19:20 Diperbarui: 4 Agustus 2022   19:31 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepi telah menjadikan debu tanah berubah api

Melepuh tapak kaki memijak bayangan senja, terbakar mata hati ketika  angin bertiup rindu menyentuh jiwa. Sebuah penjara besar bernama kesendirian, kemanapun mata memandang, kemanapun senyum hendak di korbankan, hanya padang gersang tanpa riuh kehijauan.

Arumni adalah korban

Mengarungi lautan pasir bernama penantian, mengharap sedikit oase di tengah kebimbangan. Sanggupkah wanita bermata jeli menyelam lautan dalam, sedangkan ombak besar tengah menderah hati yang kosong kasih sayang. Sungguh butuh kesungguhan, berdiri mematung di kelilingi seribu tanya tentang kepastian.

Arumni bukan satu-satunya korban

Sejak zaman batu masih dalam ingatan, telah berjuta Arumni menjadi tumbal. Di sembelih rindu yang menghujam, di rantai janji yang melingkar membakar perih. Ini adalah kisah berulang, dan Arumni mengisi deret panjang rasa kesepian.

Sepi seorang Arumni, sedih seorang diri. Siapa sanggup menggambarkan, siapa sanggup menterjemahkan arti sepi seorang Arumni.

Akupun tak berani.

#####

Baganbatu, 4 agustus 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun