Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Menulis dengan Badai

9 Juli 2022   20:33 Diperbarui: 9 Juli 2022   20:38 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku berteman dengan badai

Merasakan angin menyobek sehelai hati

Menerbangkan nyali menyentuh bumi

Memecah buih seumpama mati

Datanglah. Datanglah kepelukan nadi

Datanglah menjungkirbalikan pemikiran kini

Jangan henti sebelum setetes jernih

Nurani kembali terisi budi pekerti

Aku terbiasa mendengar rintih

Tangis tak pernah henti

Tumpahan kepedihan dari ulu hati

Keadilan lama pergi

Sejengkal sebelum janji di ingkari

Damaiku bersama badai

Nyenyaku dipelukan badai

Jika Tuhan mengijinkan

Jika takdir menuliskan

Biarkan aku menulis dengan badai

######

Baganbatu, malam idul adha 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun