Rin, sepenggal kisah masih menghantui. Terlelap dalam lamunan panjang, hanya mendongakan kepala sekedar menghirup aurora yang tertinggal. Kisah menyedihkan mana yang menjadikan engkau membatu dalam diam.
Aku menyapamu perlahan. Ketika peredaran bulan mulai jauh meninggalkan, tanah-tanah kering mulai basah kedinginan. Engkau masih enggan meniadakan hayalan.
Rin, kini telah januari. Bukankah kita telah bersepakat dengan kepedihan, cukup tahun kemarin air mata menjadi lantai pijakan. Aurora telah pergi, januari pun kembali.
Rin, kini telah januari.
*****
Baganbatu, januariÂ
2022Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!