Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Tangan Hamba

30 Juli 2021   11:49 Diperbarui: 30 Juli 2021   12:48 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah. Ketika hamba hendak meraih surga, dua ribu sinar laksana anak panah datang memisah. Panas tak terkira, silau hampir membutakan kornea.

Telah hamba coba memutar arah, mendaki jalan terjal sepi seumpama, menuruni ngarai dengan rawa muslihat meraba. Tapi setiap persimpangan, mata dajal beraroma dusta memindai kesungguhan hati hamba. Belum lagi ribuan anak cucu setan menghambat perjalanan, menawarkan kemegahan, menyodorkan kenikmatan keduniawian.

Hamba pernah lengah, bukan sekali atau dua kali, khilaf dan salah berakhir dengan tumpukan dosa. Setiap kaki melangkah, setiap lidah berkata, setiap hati dan pikiran berprasangka, ada percikan api neraka dititipkan. Entah oleh setan, entah jiwa ini telah meneken kontrak kesesatan.

Hamba mengaku salah, semoga Tuhan pemilik bilik hati penuh kelembutan, sudi memberih tangguh kepada hamba menata pertobatan.

******

Baganbatu, akhir juli 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun