Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mengapa Adinda

11 Juli 2021   07:34 Diperbarui: 11 Juli 2021   07:35 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di ruang sempit bernama sakit, di selimut merah bermotif gelisah, engkau bernafas dengan oksigen tersisa. Memiringkan tubuh mengosongkan gunda, mengalirkan airmata membilas asa. Sedetik terasa sangat lama, sekejap seperti telah abadi dalam sengsara.

Berteriaklah, menangislah, meraunglah dengan segala serpihan noda. Kuras habis kegoncangan batin, letak susun urat takut hingga sekecil mungkin.

Mengapa cemas bersemayam dilantai dasar, sedang tangan orang terkasih terulur dari balik ubin kamar. Biar cahaya-cahaya menyorot wajah, biar udara melewati lorong dada hingga mengangkut dosa.

Adinda, berdirimu ditopang keyakinan tentang masalah, bicaramu meluapkan racun putih hingga berdarah. Tetaplah menjadi adindaku.

*****

Baganbatu, juli 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun