dia hadir
bunyi terompah menandakan gunda
sepanjang jalan berkerikil hitam
menangis kemudian tersenyum, sendirian
purnama padam di pangkuan
angin selatan diam-diam menyembunyikan riasan
kembang di taman menyapa diam
"Engkau datang?"
sejak setahun sebelum pandemi
wajah murung kerap menghampiri
teringat janji pernah diberi
kekasih, kekasih, takkan pergi
tubuhnya kini menghitam
terbakar gelisah bercampur arang
matanya terpejam
membayangkan mimpi tak lagi datang
setiap malam minggu mengundang
duduklah ia menaburkan kembang
"kekasihku telah mati"
sekejap tubuhnya menghilang ditelan malam
########
baganbatu, juli 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!