Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Menunaikan Janji

11 Juni 2021   07:07 Diperbarui: 11 Juni 2021   07:08 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada apa yang terlihat, tubuh kurus penuh debu, beling tajam telah lama menghujam tapak kaki. Perih itu berubah nyanyi, kering perjalanan laksana belaian lembut sang kekasih.

Di setiap reruntuhan prasasti, ia mencungkil artepak dari tanahtinggi. Mencari guratan peristiwa, berusaha menemukan alur nostalgia. Tatkala zaman romantis sebelum pra aksara, ketika momen indah membekas pada wajah dunia.

Hanya satu janji. Menunaikanya mesti mengitari setengah bumi, memanjat punggung gunung semakin meninggi, menyusuri riam jeram meliuk kedalam bumi.

"Aku ingin membacakan puisi ini, ketika senja belum berganti". Entah kekasih hidup atau telah mati, meski suara ini telah dirompak lanun di samudera mimpi. Janji adalah kepastian sejati

*****

Baganbatu, juni 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun