Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Merawat Patah Hati

10 Juni 2021   18:52 Diperbarui: 10 Juni 2021   19:03 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsal rumahsakit penuh. Ceceran tangis menyemut menutup dinding. Langkah kaki tergesa-gesa, menuju ruang bercat putih pudar bercahaya temaram. Tahukah anda apa yang terjadi di sana?

Kekebalan tubuh dicipta dengan benda. Lahiriah semata, tempat meletakan luka agar tak punah. Kotak-kotak P3K berubah aroma, selembar saputangan merah muda, surat cinta dalam bahasa bahagia bertinta bunga. Romantis telah habis bersama deru sirene ambulan putih.

Cepat datang! Langit selatan bergambar hati patah berserakan. Perlu dua kali dua puluh empat jam menormalkan denyut nadi.

Tidak ada dokter, pulang ke rumah perawat cantik. Bersandar pada bayangan, agar tumbuh kecambah baru. Senyum yang dulu.

*****

Baganbatu, juni 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun