Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Dua Raga Satu Jiwa

6 Juni 2021   19:08 Diperbarui: 6 Juni 2021   19:09 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berapa banyak perih menghampiri, silih berganti mencipta luka menumbuhkan pedih. Betapa tangan-tangan kejam ingin memisahkan, berharap raga kita saling melupakan. 

Pernah menjauh hingga senyumupun aku tak tahu, mimpi dirampas agar kita tak menyatu dalam hayal. Tapi jarak pun takhluk kepada setia, mimpi-mimpi malam tetap menjaga sebentuk hayal tetap bermahkota.

Kita hanya dua raga, dua gelora memelihara asa, dua keinginan agar masa adalah pembuktian, jiwa kita telah menemukan telaga, tempat membasuh ketika raga dan jiwa ingin berjumpa.

Dua raga namun hanya satu jiwa, menerima kekurangan dan kelebihan sebagai bumbu waspada. Tetap terjaga, senantiasa perhatikan langkah. Sesunggunya para durjana tengah berlomba membisikan curiga.

*****

Baganbatu, juni 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun