Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ilalang dan Kerisauan Menanti Kepastian

1 Juni 2021   08:34 Diperbarui: 1 Juni 2021   09:07 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angin meniupkan angan, segerombolan ilalang bersiap hendak pulang. Goyang kekanan, meliuk ke depan. Seperti tanpa pegangan, seumpama biduk terombang-ambing di lautan. Itu yang terekam, hanya gambaran lahiriah penampakan.

Ilalang hanya mengabdi suratan badan. Tak hendak membangkang penciptaan, tak berniat mendahului kepastian. Hanya menanti seberapa lama umur diri, memasrahkan garis cerita kepada sang maha pencipta.

Angin, matahari, cuaca yang berubah seiring ingin. Mereka hanya pelengkap dalam kisah, menjadi lebih berwarna akar masalah. Ilalang tetaplah ilalang, berdiri atau terjungkal, dalam segar atau kering menghadang, tetap menunggu dalam diam, meliukan badan sekedar memberi ingat pada kehidupan. "Ilalang tetap ada, demi sinambungnya alur cerita".

*****

Baganbatu, juni 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun