Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Palestina

18 Mei 2021   07:57 Diperbarui: 18 Mei 2021   08:09 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jasad-jasad bergelimpangan, harapan musnah dipancung kesombongan. Seketika kelam, seketika tenggelam. Aura kedamaian diberondong peluru keserakahan, kemanusiaan tergadai demi kepentingan. Kekejaman demi memenuhi ambisi setani.

Meraunglah tangis memenuhi langit, meraunglah ratapan pilu menghujam bumi. Nyawaa manusia seharga dolar Amerika, kebebasan dan kemerdekaan terenggut didepan mata.

Bumi palestina bersimbah darah. Setiap jengkal tanahnya berisi nyawa syuhada. Setiap udara yang berhembus, Setiap helai rumput kering yang tersapu angin, ada tangis dan kepedihan memenuhi

Aku pengecut.

Aku pecundang.

Aku penakut yang hanya berani ngomong doang.

Menyaksikan kebiadaban, melihat kesombongan dan kekejaman, memandang saudara terkasih dirampas hak hidupnya. Hanya diam.

Sungguh kemalangan tiada terkira, memiliki saudara tak tergerak hatinya, menyaksikan saudaranya tertindas dan tertumpas didepan mata.

*****

Baganbatu, mei 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun