Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Duka yang Terbit Sesudah Duka

29 April 2021   06:13 Diperbarui: 29 April 2021   06:18 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menemukanmu, selarik kenangan kemudian hilang, antara rerumputan menyembunyikan, senarai peristiwa muncul kemudian tenggelam. Entah di mana bermula, entah kemana hendak bermuara.

Sosokmu samar dalam gambar, kornea tak mampu memindai kedangkalan hati. Duka yang tersembunyi, lara yang menukar tangis dengan tawa tak berirama. Inilah senyatanya.

Benarkah lelah jelas menggoda, bila sekedar duka telah berbunga dan berbuah trauma. Menangis setiap kali datang senja, meratap dan menghiba berharap hati sejuk disiram purnama. Entah sengaja entah pura-pura.

Adakah akhir setelah berulang kali hadir? Duka telah memenuhi nyata dan mimpi.

*****

Baganbatu, april 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun