Busuk bertemu. Kasak-kusuk menentukan sesuatu. Entah merah atau hitam, peduli kecil atau melebar, peluang adalah lubang kecil mencipta keinginan. Ini semboyan.
Busuk bertemu busuk. Mulai berembuk. Dari pagi buta hingga semalam suntuk, dari teh manis hingga kopi tubruk. Meja penuh dengan gagasan buruk, lantai bersih berubah kecamuk.
Busuk bertemu si busuk, di saksikan pikiran buruk. "Mana senyum!" ini mantra pemikat jiwa, penambal malu penghilang dahaga mata. Ada aspal, ada bantuan sosial. Ada proyek anggaran, ada simulasi berbiaya besar. Inilah lahan.
Si busuk membicarakan si busuk, didengar si muka amuk.
Siapa berdosa? Pasti engkau dan aku.
Siapa lebih busuk? Lihat saja dicermin pecah.
Si busuk mana tahu dosa, si busuk mana peduli salah.
*****
Baganbatu, maret 2021