Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Matamu Merantai Maknaku

18 Januari 2021   06:51 Diperbarui: 18 Januari 2021   07:09 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bening matamu, tiada amarah. Tak ku lihat iba atau derita. Datar seperti landasan pacu  pulau sengketa.

Sembunyikan perang. Barisan maklumat menghantam riasan. Berkecambah keluh-kesah di asbak rokok. Asap menemani. Dentuman bom putih menyanggupi. Melayang.

Tertawa di reruntuhan norma, menangis sebentar memenuhi gelas kaca. Pelukan kelam terasa hingga luar jendela

Mata itu menenggelamkan tanya, tatapan nanar berdimensi malam. Hilir mudik sengkarut persoalan, tak mempengaruhi ekspresi wajah.

Semakin dipandang, semakin jauh jejak-jejak tertinggal. Sulit dicari titik permulaan, semakin dalam menyelami tanpa dasar. Perasaan, keingintahuan.

Matamu menyembunyikan.

*****

Baganbatu, januari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun