Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Menemukan Kehilangan Setelah Ia

29 Oktober 2020   18:09 Diperbarui: 29 Oktober 2020   18:13 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menemukanmu. Di antara keruwetan simpang-siur kepentingan, terjerat manik-manik gemerlap malam yang menikam. Sekelebat, kemudian lenyap. Sekedipan mata, abadi tak nyata.

Sangkamu. Aku pengecut yang tunggang-langgang, berpencar antara naluri dan hayalan, menunduk dan menelan batu kerikil sekali telan. Persoalan, kerumitan, adalah tatapan.

Aku menemukanmu. Memamah beton berlampu merah dengan riang. Biasa katamu, sekedar mengulur waktu, dalilmu.

Sangkamu. Jejak-jejak merapi mudah terhapus seperti dulu lagi. Salahmu kawan. Bahkan hujan badai tak sanggup menyentuh ujung memori.

Aku menemukanmu. Adakah ini anugerah atau bencana?

*****

Baganbatu, 29 oktober 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun