Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Tanya Malam

12 Oktober 2020   18:49 Diperbarui: 12 Oktober 2020   18:56 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Engkau bertanya tentang malam? Bukankah luka di dadaku masih memerah, darah dan nanah bersuka ria merajam rasa.

Engkau bertanya tentang gelap? Lampiran hidupku yang meredup penuh kelam, jalan terjal ku terjang dengan mata terpejam. 

Sangkamu tiada mendidih rongga dada dan ulu hati.

Sangkamu tak berat menyeret langkah dengan beban seribu janji.

Setiap kali malam menggantikan siang, setiap kali gelap dengan paksa merebut terang dari rasa, setiap kali tulang dan persendianku merapuh seumpama batu kapur di panggang rindu.

Ini malamu! Ini deritaku. Malam dan gelap menyembunyikan masa lalu dan masa depanku.

Engkau tega hendak bertanya malam kepadaku? Sungguh! Ujung nafasku seperti menyembelih ragaku.

*****

Baganbatu, 12 oktober 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun