Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Catatan Kelam Lembah Malam

1 Juni 2020   19:04 Diperbarui: 1 Juni 2020   19:04 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan ini kutemukan, di aliran sungai berair keruh, di antara batang bambu yang patah di sekujur tubuh. Jerit tangis siang malam terdengar mengiris, lolongan panjang menandakan kepedihan itu melekat mencabik-cabik perasaan.

Catatan ini ku temukan, di antara gelondongan balok kayu malang-melintang. Tumpang tindih menimpa tak beraturan, ujung pangkal jumpalitan tak karuan. Di atas sana, di atas bukit tempat ia berasal mula, tangan-tangan kejam membabat habis keteduhan, memancung sadis segala yang rindang demi kemakmuran.

Catatan ini ku temukan. Di serpihan bom yang meledak menghancurkan. Memisahkan persahabatan, memutus kemanusiaan, menghakimi tanpa pengadilan. Cuilan cinta di kubangan darah, rantai kasih sayang retak di setiap simpulnya.

Catatan ini ku campakan. Kepada api tak mampu membakar, kepada angin tak tega menerbangkan, kepada hujan tak jua merapuhkan.

Bagan batu,juni 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun