Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sebelum Musim Berganti

21 Mei 2020   19:17 Diperbarui: 21 Mei 2020   19:09 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang di takutkan, hanya bayangan bergerak mengepung pikiran. Aneka lintasan membentuk warna-warni penafsiran, semakin kuat hayal menggoda nalar, semakin liar imajinasi tentang bentuk tak beraturan. 

Hari ini, saat purnama masih bertahtah. Keindahan menjelma melewati pucuk cemara, menetes jatuh bersama embun mendahului sang surya. Masih lama, malam belum lagi selesai menghamparkan gelap, sunyi belum sempurna menikam bunyi, tapi aku telah cemas dengan kejamnya matahari.

Mei belum akan pergi, bulan juni telah menghantui dengan segala prediksi.perbekalan telah di gantung di langit ruangan, tempat persembunyian telah di gali di sepanjang jalan. Tanpa alasan, tanpa sebab menjelaskan.

Televisi di penuhi berita basi, para ahli penuh caci-maki tuding sana-sini. Pemirsa manggut-manggut dengan kepala penuh sampah informasi. "sekarang, sekarang! Sebelum musim berganti. Sebelum kita mati."

Bagan batu, mei 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun