Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Senja di Sepiring Martabak Manis

25 April 2020   18:44 Diperbarui: 25 April 2020   19:20 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senja belum lagi sempurna mematut diri, semburat jingga menyapa manja di balik mega, aroma kenanga menguar sepanjang garis batas lapar dan dahaga. Lelah seluruh raga di panggang siang yang terik bersekongkol dengan matahari, anginpun bersembunyi menyimpan sunyi, hanya celoteh serangga malam yang bergegas mengambil alih.

Sepiring martabak manis menangis dalam sedih, tangan-tangan terampil menata rapi berjajar di meja makan. Secangkir besar minuman dingin menemani, seporsi roti lapis keju tersenyum silih berganti. Menunggu sang empunya sebentar lagi, decak nikmat kan menghias kepuasan diri.

Nun jauh di balik bayangan senja, di tengah gorong-gorong berair kecoklatan, wajah-wajah memelas menungguh keajaiban. "Mungkinkah martabak manis pindah kesini?" bisik lirih rintih pedih perut merintih. Tapi siapa peduli.

Bagan batu, april 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun