aku mulai malu bertemu dengan waktu, menyaksikan senyumnya yang selalu menghias, menatap matanya yang kadang lebih berkilat dari sebilah pedang. sungguh! ingin terbang untuk menghindar, ingin sembunyi menenggelamkan jati diri. kemana?
usia tidak lagi muda, rambut memutih mulai menghias tanpa mampu ku cegah. berapa sisa jatah umurku adanya? berapa jengkal lagi dari tanah pekuburan tempatku kan abadi. sendiri! tanpa waktu yang mau menjenguku, tanpa tahu kapan waktu kan berjumpa lagi
waktu itu, waktu sekarang, waktu yang mungkin akan datang.
sekedar berbagi tempat dan ruang dengan perasaan, waktu adalah pemutus segala keinginan
Bagan batu, januari 2020