Seraut wajah ayu muncul dari balik kabut mimpi menyapaku, mata beningnya masih ingin mengajaku bercerita tentang banyak kisah, bercerita indahnya bermain lumpur tatkala hujan tiba,atau mengejar kupu-kupu di antara barisan kembang yang bermekaran
Masih sama seperti dulu kala, celoteh dan tawa tak pernah pudar di telan masa, berpendar cahaya bahagia dari setiap kata yang terucap. Inikah kenangan itu? Ataukah sekedar mimpi permainan hidupku?
Setiap kali hati merindukan kenangan itu, seakan di rajam perasaan berkeping membatu. Tercabik-cabik beterbangan di bawa angin, sulit di wujudkan dengan kata-kata, teramat pahit menyimpanya di dalam dada
Teramat sulit bahkan untuk sekedar memaknai rindu, bagkan terasa rapuh ketika jiwa di pertontonkan indahnya masa lalu. Sulit dan pahit, dua rasa yang selalu membelenggu untuk memberi rindu
Bagan batu di akhir tahun dengan kenangan itu