Tuhan berbicara kepadaku, lewat titik embun yang membasahi dedaunan, mengalirkan kesejukan pada jiwa yang kering kerontang. tuhan tak hendak meninggalkanku, lewat seruan menggema mengetuk perasaan, menelusup menguak kesadaran yang sering terlupakan
Tuhan masih menyayangiku, meneteskan kasih sayang bersama mawar merah bermekaran, menitipkan sapaan hangat lewat angin sejuk berhembus pelan. ternyata aku sangat di perhatikan, di matikan dan di hidupkan berulang kali, di beri bantal mimpi sebagai kenikmatan tidurku tadi
Malu aku kepada kasih sayang tuhan, setiap waktu hanya lalai yang ku lakukan, menanam amal hanya sebagai kamuflase menjiikan. tuhan berbicara aku tak mendengarkan, tuhan berseru memanggilku aku tetap berlalu tanpa rindu
Tuhan masih memandangku, aku ......
Bagan batu di awal waktu