Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kabut Memutih di Kejernihan Hati

31 Oktober 2019   06:21 Diperbarui: 31 Oktober 2019   07:43 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabut datang bersama pagi menjelang, menutupi rerumputan hingga tenggelam dalam diam, angin semilir menerbangkan serpihan kabar menuruni tebing. Benarkah kabut hendak merenggut ingin? Berjuta tanya ilalang kering memangku dingin

Tangan tuhan menyentuh hati hamba-NYA, menitipkan sebentuk cinta kepada manusia, mencipta kasih-sayang yang tak terhingga. Hati yang jernih penuh pemahaman, jiwa yang bersih dari kerak kedengkian

Entah kata apa yang harus terucap ketika rahmat itu tiba, yakinku tuhan sedang menebarkan kasih-NYA, menyentuh hati mengelus lembut jiwa, aroma wangi bahagia memenuhi alam semesta

Bagan batu 31 Oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun