timbunan hari memenuhi ruang kehidupan, silih berganti siang dan malam datang mengingatkan, betapa kehidupan adalah yang terucap dan di amalkan. lidah menjadi pembeda antara makna dan kiasan, perbuatan memberi warna akan arti keikhlasan dan keculasan. suka atau tidak, butiran dosa dan pahala tersimpan sebagai kepastian
Kadang siang adalah tempat memacu asa, menuangkan segala daya mencapai cita-cita, berhimpitan dengan ganasnya persaingan, bertarung panasnya mentari sebagai gelanggang. kadang waktu menjadikan kita pecundang, menanggung derita bagai panjangnya cahaya matahari mengarah, menahan luka yang pedihnya tak terkira
Sedang malam adalah pelabuhan  mengadu lelah, membaringkan raga yang hampir hancur di makan usia, sejenak terlelap jiwa dari rumitnya pernik dunia. Mimpi berharap pagi akan membawa bahagia, membariskan waktu dengan harapan yang nyata
Hari ini ada karena kemarin tercipta, hari ini melangkah karena kemarin telah bermula. apa yang lebih menakutkan dari tertinggal harapan, apa yang lebih menyedihkan dari hanya berpangku tangan. Hari ini menjanjikan secercah harapan, hari kemarin menyiapkan bekal bagi pemahaman