Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi/Hari Ini Menjadikan Kemarin adalah Titik Awal

22 Oktober 2019   12:50 Diperbarui: 22 Oktober 2019   13:02 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

timbunan hari memenuhi ruang kehidupan, silih berganti siang dan malam datang mengingatkan, betapa kehidupan adalah yang terucap dan di amalkan. lidah menjadi pembeda antara makna dan kiasan, perbuatan memberi warna akan arti keikhlasan dan keculasan. suka atau tidak, butiran dosa dan pahala tersimpan sebagai kepastian

Kadang siang adalah tempat memacu asa, menuangkan segala daya mencapai cita-cita, berhimpitan dengan ganasnya persaingan, bertarung panasnya mentari sebagai gelanggang. kadang waktu menjadikan kita pecundang, menanggung derita bagai panjangnya cahaya matahari mengarah, menahan luka yang pedihnya tak terkira

Sedang malam adalah pelabuhan  mengadu lelah, membaringkan raga yang hampir hancur di makan usia, sejenak terlelap jiwa dari rumitnya pernik dunia. Mimpi berharap pagi akan membawa bahagia, membariskan waktu dengan harapan yang nyata

Hari ini ada karena kemarin tercipta, hari ini melangkah karena kemarin telah bermula. apa yang lebih menakutkan dari tertinggal harapan, apa yang lebih menyedihkan dari hanya berpangku tangan. Hari ini menjanjikan secercah harapan, hari kemarin menyiapkan bekal bagi pemahaman

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun