Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Telusuri Akar Masalah Kita Semua

16 Oktober 2019   12:45 Diperbarui: 16 Oktober 2019   13:46 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pussiiiiinggggg.....disana beling di sini beling, saling gunting, saling piting, saling banting, saling silang sulang tulang belang kandang belalang tukang. Hilang kadang-kadang, datang tak di undang. Bahkan sowanpun harus di pandang, politik? Pertemanan? Persekongkolan? Atau malah saling menikam.

Naluriku berkata " sudah waktunya kita bagi-bagi kuasa." Satu tukang sulap, satu tukang tilap. Maafkan daku yang tak mampu menyelamimu! Ini politik boss. Tergelik membaca penuh intrik, memantik polemik bahkan sampai orang udik,  mendidik? Jangan-jangan matamu mendelik

Aplagi ini sudah zaman kongkalikong, nongkrong bengong njagong, naik berita arus utama, siapa namanya? Dari partai apa? Pacarnya siapa? Berapa utangnya. Repot menghadapi zaman rumah kaca, hidup bagai di bungkus plastik

Kong kang king kung keng kong, jerangkong pada songong, asap dupa di sangka kebakaran hutan. Karhutlah, ISPAlah, gambutlah, lama-lama hatiku terbakar, napasku sesak menghirup asap. Rokokmu matikan!

Sudah pada makan siang? Bekalku ku bagikan. Rendang ayam sayur bayam, nasi putih tambah rempeyek teri. Sudah basi? Itu berita politik hari ini. Mau nambai? Tunggu aku nelan nasi.

Bagan batu 16 oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun