Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lembaran-lembaran Suci Terabaikan

13 Oktober 2019   20:38 Diperbarui: 13 Oktober 2019   20:50 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam ini ku gali kembali mata air kebijaksanaan, membolak-balik lembaran suci penuh pengajaran, berharap menemukan setitik cerah pemahaman, bagaimana seharusnya hidup dalam kefanaan

Ku ulang kata demi kata, ku kupas tuntas setiap jengkal hurup tanpa terlewat, aku kah yang tak mampu melihat apa yang tersurat? Hingga baris terakhir tak ku temukan sebagai obat

Mata telah lelah menemukan tuah, butiran sinar pencerahan seakan tiada, apakah ini pertanda mata hati telah buta? Membaca yang tampakpun tak kuasa

Kemana perginya penawar, bila hati nurani mengingkari kebenaran. Mata membaca hati membutakan, mulut berucap nurani membelokan, tak pernah selaras pengakuan dan perbuatan

Bila cahaya murni telah pergi, kemana nak ku cari kebenaran sejati. Lembaran-lembaran suci hanya pajangan, menghias perdebatan sebagai tontonan

Bagan batu 13 oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun