Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Maaf akan Kata-kata

12 Oktober 2019   08:10 Diperbarui: 12 Oktober 2019   08:30 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maaf bila kata-kata memutar balikan makna, menyeret rasa hingga ke ruang hampa, mematahkan stigma hingga berubah kecewa. Aku tak pernah menyangka, aliran aksara memecahkan tempurung kepala, mengobrak-abrik nalar hingga engkau menggelepar

Permulaan kata ku bungkus guntingan suara, berhias titik dan koma sebagai pemuas, terselip satu dua hikma yang ku anggap, tapi makna tak pernah sempurna, terbolak-balik mengikuti alunan jiwa. Kadang aku merana ketika mengucapkan, kadang aku bahagia tatkala menulisnya

Sampai detik ini aku masih belum mengerti, kata-kata mana yang engkau sukai, akankah seluruh ucapan adalah milikmu, bilakah aku merdeka menitipkan resahku. Sungguh tak terkira sejauh mana pemahaman menindih perasaan, ataukah kata-kataku tak pernah menyentu hatimu

Kini ku ulangi untuk kesekian kali, barisan hurup berjajar membunyikan arti, meliuk di rentetan bunyi mengeja naluri. Engkau masih belum mengerti? Tak mengapa bila harus ku coba seribu kali, setidaknya aku tak pernah menyerah membahagiakan rasamu

Bagan batu 12 oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun