Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Mungkinkah Mendung Mencerahkan Hati?

4 Oktober 2019   17:49 Diperbarui: 4 Oktober 2019   18:00 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay.com

Mendung bergelantungan di langit-langit kamar, laci meja kerja penuh titik beku yang mengundang hujan. Dimana ku simpan petir dan halilintar? Jangan-jangan mereka tengah asyik bermain dengan kucing kesayangan

Lantai kamar berkabut tebal, fotomu sebagai kenangan seakan tenggelam, tak tampak jejak kenangan di sudut-sudut kamar, angin berhenti di bawah jendela, malu mengusik kegamanngan yang ku rasa

Mendung dan awan saling bekejaran, menumpahkan rasa perih yang kusimpan dijambangan, seketika aroma kerinduan membungkus hati, menanamkan kembali rasa benci tapi ingin kembali

Izinkan mendung tetap mengapung di permukaan, bekukan segala nostalgia tak mudah basi, laci-laci hati telah ku kunci, agar rasa perih tak mendobrak rahasia ini

Bagan batu 4 oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun