Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menanti di Permulaan Pagi

3 September 2019   06:09 Diperbarui: 3 September 2019   06:29 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angin kering bulan september menampar diri, satu dua daun jati bekejaran meluruk bumi, entah apa gerangan rasa di hati, menyaksikan ratusan mimpi perlahan mulai pergi

pada bayangan masa lalu ku tuang gubahan syahdu, berisikan lantunan jiwa yang di landa kasmaran, seperti september yang berubah kering, hatiku berdebu di permainkan waktu

Menanti di permulaan pagi, harap sang mentari mengusap lembut rindu ini, berikan satu dua rasa bahagia kan menjelma, jadi penawar rasa yang di belenggu penantian tersia-sia

Pagi ini aku berharap, pagi ini tak kunjung terjawab. Esok aku kan berdiri di titik yang sama, mengharap engkau kan datang bersama sang fajar yang pertama

Bagan batu 3 september 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun