Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Mengapa Harus Kami?

2 September 2019   19:17 Diperbarui: 2 September 2019   19:35 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa harus kami yang menanggung pedih, meneteskan air mata yang menyayat hati, ketika tubuh bergelimpangan di terjang peluru yang tak bertuan. Bukankah kami tak punya kendali, bukankah kami hanya rumput kering di ujung kaki

Mengapa harus kami yang memikul segalah sedih, menyaksikan aroma pembantaian terus terulang lagi, jiwa-jiwa kami di jajah ulang dengan ketakutan. Bukankah raga ini hanya sampah di pandangan, bukankah setiap kami adalah kotoran yang menjijikan

Mengapa harus kami ketika kata-kata itu ku ulangi, menjadi tumbal di setiap pertikaian, menjadi santapan dari segala peperangan. Kapan kami akan menghias diri, bila kekacauan telah memecahkan cermin kehidupan

Kepada siapa kalimat tanya ini ku alamatkan, kepada siapa pesan penuh kesedihan ini ku sampaikan.  Adakah di sana manusia yang masih punya jiwa, adakah di singgasana penguasa yang terbuka mata hatinya

Mengapa harus kami?

Bagan batu 2 september 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun