Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Padamu yang Selalu Tak Ku Mengerti

2 September 2019   06:31 Diperbarui: 2 September 2019   07:13 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dik, Permulaan dari kisah adalah harapan. Setengahnya berisi ribuan tangis dan tawa beriringan, bertaburan aneka khianat dan setia, di akhiri rengkuhan bahagia sebagai penutupnya

Dik, Aku ingin memulai perjalanan dengan bergandengan tangan. Mendaki puncak tinggi menembus awan, menuruni jurang terjal beriringan. Tak sedetikpun berjauhan, menyatu bagaikan senja dan keindahan

Dik, Sepenuh hati harus ku akui. Memahami dua hati adalah hal tersulit untuk di lalui, menyatukan kepingan-kepingan dalam satu figura, bagai memenuhi seluruh kisah yang tercipta

Dik, maafkan diriku. Sekian waktu menempuh awan bersama, memetik bintang di atas ketinggian, aku tak sempurna memahami dirimu, sering terantuk perbedaan yang tiba-tiba datang

Padamu yang selalu tak ku mengerti, maafkan diriku.

Bagan batu 2 september 2019

#kumpulan puisi "satu wanitaku"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun