Pada tiap hela napas yang bekejaran, langit-langit kamar berputar membentuk lingkaran, rasa lapar telah merusak persendian, mencabik-cabik kesadaran tentang kemanusiaan. Tak harap pada janji yang terucap, tak harap pada semboyan yang di kibarkan
Satu-satu tunas muda berguguran di terjang kepedihan, tinggal seonggok tulang yang tak lagi lantang ucap masa depan, mata terbelalak di rajam kering kerontang. Tikaman pada ulu hati yang tersedak oleh rasa lapar
Kemana perginya manusia-manusia berhati suci, ucapkan slogan pada pagi dan petang berkumandang, pembawa sekian karung harapan culas di bagikan. Mengapa tak datang ketika tubuh ringkih meregang nyerih
Apakah duniaku hanya berisi makhluk busuk hati, mondar-mandir agungkan diri paling berbudi. Tak perlu suara lantang lagi obral janji, tak perlu merasa mencintai menabur mimpi, bocah-bocah ringkih yang hanya butuh sesuap nasi, kini terbang mengadu pada sang maha pemberi
Bagan batu 1 september 2019