Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sebutir Nasi Hendak Kutukar Segunung Janji

1 September 2019   16:48 Diperbarui: 1 September 2019   16:51 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tiap hela napas yang bekejaran, langit-langit kamar berputar membentuk lingkaran, rasa lapar telah merusak persendian, mencabik-cabik kesadaran tentang kemanusiaan. Tak harap pada janji yang terucap, tak harap pada semboyan yang di kibarkan

Satu-satu tunas muda berguguran di terjang kepedihan, tinggal seonggok tulang yang tak lagi lantang ucap masa depan, mata terbelalak di rajam kering kerontang. Tikaman pada ulu hati yang tersedak oleh rasa lapar

Kemana perginya manusia-manusia berhati suci, ucapkan slogan pada pagi dan petang berkumandang, pembawa sekian karung harapan culas di bagikan. Mengapa tak datang ketika tubuh ringkih meregang nyerih

Apakah duniaku hanya berisi makhluk busuk hati, mondar-mandir agungkan diri paling berbudi. Tak perlu suara lantang lagi obral janji, tak perlu merasa mencintai menabur mimpi, bocah-bocah ringkih yang hanya butuh sesuap nasi, kini terbang mengadu pada sang maha pemberi

Bagan batu 1 september 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun